ABDI AKOMMEDIA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN UMKM WARUNG PONDOK PESONA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA

2025-08-09T10:45:28+07:00

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang dikenal dengan istilah UMKM merupakan jenis usaha yang memiliki peranan penting dalam mendorong perekonomian di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 64,2 juta UMKM dan menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari tenaga kerja nasional (Kemenkop dan UKM 2018). Namun, banyak UMKM masih menghadapi kendala dan permasalahan dalam pengelolaan usaha. Salah satu UMKM-nya yaitu UMKM “Warung Pondok Pesona” milik Bu Yati yang masih mengalami kendala seperti belum adanya nama usaha dan logo, kurangnya branding UMKM, kurangnya informasi adanya usaha, pemilik UMKM belum melakukan pembukuan keuangan serta kurangnya optimalisasi kebersihan tempat UMKM . Tujuan: Program pendampingan ini bertujuan untuk membantu UMKM “Warung Pondok Pesona” milik Bu Yati agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas usaha, serta bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui penghasilan usaha. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pra-pelaksanaan (observasi), pendampingan secara langsung dan evaluasi. Metode yang dilaksanakan meliputi survei lapangan, implementasi solusi program berdasarkan permasalahan serta monitoring pelaksanaan program. Program pendampingan dari KKU berhasil dilaksanakan dengan beberapa output yang sesuai dengan permasalahan UMKM, yaitu membantu memberikan nama UMKM dan logo produk, pembuatan banner sebagai branding UMKM, pemasangan penunjuk arah UMKM sebagai media promosi, pemberian edukasi pengelolaan keuangan dan pemberian buku catatan keuangan serta pemberian tempat sampah sebagai upaya mengoptimalisasi kebersihan UMKM. Seluruh program telah berhasil dilakukan dengan baik dalam waktu satu bulan. Kegiatan pendampingan UMKM “Warung Pondok Pesona” melalui program KKU telah selesai dilaksanakan, diharapkan dapat mendukung perbaikan usaha dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

Workshop Pelatihan Pemahaman Konsep Aritmatika Sosial untuk Siswa SMKS Nurul Huda Pringsewu

2025-09-02T09:22:38+07:00

Aritmatika sosial salah satu aspek penting dalam numerasi dasar dan memiliki manfaat praktis yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Rendahnya pemahaman siswa SMKS Nurul Huda terhadap konsep matematika yang kontekstual, khususnya pada materi aritmatika sosial, sehingga diperlukan pelatihan pemahaman konsep aritmatika sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep aritmatika sosial secara aplikatif serta memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Workshop ini dilakukan dalam bentuk ceramah interaktif, diskusi, dan simulasi perhitungan kontekstual agar siswa lebih mudah memahami konsep matematika yang diajarkan. Keberhasilan kegiatan workshop dievaluasi melalui pre-test dan post-test. Berdasarkan nilai pre-test dan post-test, diperoleh rata-rata selisih perbedaan nilai post-test dan pre-test sebesar 33,08. Pengujian selisih beda dua rata-rata dengan menggunakan uji t memberikan hasil bahwa secara statistik nilai post-test lebih besar dibandingkan dengan nilai pre-test. Hasil ini menunjukkan bahwa para peserta memahami apa yang disampaikan oleh narasumber dan membuka wawasan mereka tentang artimatika sosial dalam kehidupan sehari-hari.

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA RT 04 RK 08 DESA PERAWANG BARAT

2025-09-24T10:36:15+07:00

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga RT 04 RK 08 Desa Perawang Barat dalam memanfaatkan potensi lokal, berupa daun pandan dan jeruk nipis, sebagai bahan pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan melibatkan masyarakat secara aktif sejak tahap perencanaan, sosialisasi, pelatihan, hingga evaluasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh 11 peserta. Pelatihan diawali dengan penyampaian materi mengenai dampak penggunaan sabun berbahan kimia terhadap kesehatan dan lingkungan, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan sabun dan praktik langsung oleh peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan pada tiga indikator yang diukur, yakni pemahaman manfaat bahan alami (dari 30% menjadi 90%), pengetahuan langkah pembuatan sabun (dari 10% menjadi 85%), dan keterampilan praktik pembuatan sabun (mencapai 88%). Produk yang dihasilkan mampu menghasilkan busa yang cukup, efektif membersihkan peralatan dapur, serta memberikan aroma segar. Kegiatan ini terbukti mendorong kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, sekaligus membuka peluang usaha berbasis produk ramah lingkungan.